Tanda-Tanda Hubungan Pertemanan yang Tidak Sehat dan Cara Menyikapinya
Written By Admin on Kamis, 09 Juli 2015 | 11.51
Tanda-tanda hubungan pertemanan yang tidak sehat dan cara menyikapinya. Simak selengkapnya Sob…
Pertemanan kerap kali diwarnai oleh riak-riak kecil. Wajar sebenarnya, namanya juga bergaul dengan orang yang karakter serta latar belakangnya berbeda dengan kita. Pintar-pintarnya saja kita menyikapi. Kita pun bukanlah makhluk yang sempurna. Bisa jadi, saat kita tidak menyukai karakter seseorang, nun jauh di sana ada juga orang lain yang tersakiti dengan sikap dan karakter kita.
Lalu, apa saja tanda-tanda hubungan pertemanan yang tidak sehat? Bukan untuk menjustifikasi orang lain tentunya, namun justru sebagai pengingat diri. Semoga saja, kita terhindar dari sifat-sifat yang bisa merusak pertemanan karena hati yang keruh.
Dan, berikut ini adalah beberapa tanda pertemanan yang tidak sehat yang disarikan dari beragam sumber serta pengamatan penulis:
1.Dia selalu menjadi penghancur harapan atau kebahagiaanmu
Setiap kali kamu bercerita tentang kebahagiaan yang baru saja kamu dapat, temanmu selalu “menghancurkan” momen tersebut dengan kata-katanya yang pedas. Dia seolah tidak suka kamu bahagia walaupun untuk hal-hal yang sifatnya sederhana.
“Alhamdulillah, besok pulang kampung,”
“Yaelah, gitu doang. Kirain apa. Cemen banget, ya!”
“Hari ini daganganku laris manis, alhamdulillah,”
“Eh, tapi barangmu enggak ada yang berkualitas, ya? Kalau cuma gitu sih di Tanah Abang juga banyak. Kemarin, aku baru beli,”
Dan, percakapan-percakapan lain yang intinya sama: menghancurkan harapan dan kebahagiaanmu.
Jika hal ini terjadi padamu, tetaplah berusaha tenang. Ingat don’t let others ruin your day and your happiness. Whatever they are going to say, you have your own way.
2.Keceriaanmu adalah masalah baginya
Teman yang normal seyogyanya akan bahagia melihat temannya ceria. Tapi, teman yang di hatinya ada penyakit tidak akan rela melihat orang lain bahagia atau terlihat ceria. Lagi-lagi, dia akan berusaha mematahkan dan menghancurkannya dengan kata-katanya yang pedas.
“Paling juga cuma pura-pura!”
“Aku sih bukan tipe orang yang suka pura-pura yaa, apalagi pura-pura bahagia,”
“Bikin status ceria, bisa aja kenyataannya pahit dan menderita, hahaha,”
Dan, kalimat-kalimat lain yang sejenis.
Bila ini terjadi padamu padahal kamu tidak pernah membuat masalah dengan temanmu, lagi-lagi tetaplah tenang dan tidak usah terpancing emosi. Hurt people hurt people, but wise people never do it. Doakan saja agar kehidupan temanmu damai sehingga kata-kata yang keluar dari mulutnya menenteramkan jiwa. Adapun masalah dia menganggap hidupmu penuh sandiwara, itu bukan urusanmu. Itu masalah dia dengan prasangkanya. Yang penting, hidupmu baik-baik saja dan kamu berbuat selurus-lurusnya.
3.Dia selalu ingin menjadi sepertimu
Terinspirasi itu tidak sama dengan copy cat. Setiap orang memiliki ciri khasnya masing-masing. Teman yang bermasalah dan selalu mengkritikmu dengan tujuan menghancurkan (dan bukan kritikan membangun) sebenarnya ingin sekali menjadi sepertimu tapi tidak bisa. Menyedihkan, bukan.
Jika hal ini terjadi padamu, ada baiknya kamu bilang secara baik-baik bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tanpa perlu menjadi orang lain, setiap orang memang sudah istimewa.
4.Dia memaksamu sejalan dengan pikirannya
Meskipun memiliki tujuan yang sama-sama baik, tapi tidaklah mungkin dua orang manusia memiliki kesamaan 100%. Ada kalanya, mereka berbeda untuk beberapa hal. Teman yang baik tidak akan memaksamu menjadi seperti dirinya.
5.Posesif
Kamu senang ketika melihatnya berkumpul bersama keluarga besar. Tapi, temanmu seolah tidak suka ketika kamu pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga besarmu. Dia benci akan hal itu.
Jika kamu menjadi korban teman yang seperti ini, ada baiknya kamu menjaga jarak sejenak. Hal ini termasuk kategori tidak wajar. Interaksi yang intens memang kadang membuat seseorang bisa merasa memiliki. Namun demikian, seharusnya dia tetap sadar bahwa sedekat apapun sebuah hubungan, dia tidak bisa bersikap posesif.
6.Cemburu di setiap pencapaian yang kamu dapatkan
Setiap kamu berprestasi di bidang tertentu atau mendapatkan sesuatu, temanmu selalu cemburu dan tidak suka. Padahal, kamu selalu mendukung setiap pencapaian yang ia dapatkan. Tidak seimbang ya rasanya. Mungkin, kamu merasa tidak adil.
Tidak perlu marah jika kamu menjadi korban teman yang seperti itu. Tetaplah bersikap tenang. Lakukan apa yang harus kamu lakukan. Teruslah belajar dan berbuat baik. Toh, kita tidak bisa memaksa orang lain siapa pun itu untuk bisa suka dengan apa yang kita lakukan. Akan selalu ada orang yang sakit hati di setiap kebahagiaan atau prestasi yang kita raih. PASTI.
7.Tidak hanya kita di dunia ini yang mengalaminya. Jadi yaa santai saja.
8.Tidak sportif
“Bukumu terbit terus pasti karena kamu punya kenalan orang dalam, ya?”
“Iyaa sih kalau kamu kan begini begini, jadi yaa bisa,”
Beberapa contoh kalimat yang biasa diucapkan oleh mereka yang tidak sportif. Bukannya bertanya bagaimana caranya biar lolos, tapi malah mencari alasan dan berprasangka buruk.
Sabar, hanya itu yang bisa kamu lakukan. Toh, kita tidak bisa mengubah karakter seseorang hanya dalam semalam, kan.
9.Beropini sesuai dengan kondisi dia sendiri
Ketika kamu akan menikah, “Kamu mau nikah muda? Kalau aku sih enggak, nanti enggak bisa berkarier,”
Komentar ketika dia sudah menikah dan punya anak sementara kamu yang menikah lebih dulu belum juga dikaruniai anak, “Kapan kamu punya anak? Nanti, anak-anakku udah gede, anakmu masih kecil-kecil. Jadi ibu itu bahagia banget lhoh. Jangan karier mulu yang dipikirin,”
See?
Beropini seenaknya sendiri adalah salah satu ciri teman yang hatinya sakit.
10.Tidak senang ketika kamu bahagia
Merasa dunia runtuh ketika kamu bahagia, menghilang tiba-tiba, dan sama sekali tidak menanyakan bahkan menyinggung apa yang sudah kamu lakukan walaupun untuk sekadar basa-basi. Padahal, ketika temanmu menggapai sesuatu yang ia impikan, kamu adalah orang pertama yang mengapresiasi. Tapi, hal itu tidak kamu dapatkan ketika kondisinya berbalik.
Tidak usah sedih atau nelangsa jika hal ini terjadi padamu. Temanmu tidak hanya dia. Jangan hanya segelintir manusia yang memiliki hati sakit kemudian kamu menyamaratakan tujuh milyar penduduk dunia berperangai sama. Tidak. Jangan sampai kamu berpikiran seperti itu ya, Dear.
11.Bahagia ketika kamu tertimpa masalah
Sebaliknya, ketika kamu tertimpa musibah, dia adalah orang yang paling bahagia. Hal itu ia tunjukkan dengan sikapnya kepadamu. Bersabarlah jika ini terjadi padamu. Dari sikap tidak mengenakkan yang dilakukan orang lain padamu, kamu diajari untuk tidak melakukan hal yang sama. Pelajaran kehidupan tidak selalu melalui peristiwa yang menyenangkan, peristiwa yang menyakitkan salah satunya berupa pengkhianatan juga.
12.Suka memanas-manasi
“Eh, aku tadi ketemu mantannya suamimu. Cantik banget yaa. Kariernya melesat gituu, bla bla bla …”
“Eh, maaf, yaa. Aku enggak bermaksud menyinggungmu. Cuma heran ajaa, kenapa ya dulu suamimu putus sama dia padahal kan dia sempurna,”
See?
Tidak perlu sedih, Dear. Karena sesungguhnnya, dia tidak bahagia dengan kehidupannya sendiri makanya berusaha menghancurkan kehidupanmu.
Bagaimana? Pernah melakukan salah satu di antaranya? Atau, mungkin pernah menjadi korban?
Hidup hanya sementara. Semoga lisan dan tangan kita selalu terjaga untuk tidak menyakiti orang lain karena segala sesuatunya pasti akan diperhitungkan seperti yang ada dalam surat Al-Zalzalah. Jikalau kita menjadi korban, tidak usah terlalu dipikirkan. Tidak semua yang orang lain katakan harus dimasukkan ke dalam hati.
Mengutip kata-kata A’A’ Gym kurang lebih, “Janganlah terpengaruh dengan keburukan yang orang lain lakukan pada kita. Tetap saja lakukan yang baik-baik yang Allah sukai,”
Deal, ya?
Semoga kita bisa menjadi muslimah yang tidak hanya cantik wajah, tapi juga cantik hati. Aamiin.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
@miyosimiyo, Adalah penulis buku Tanpamu Kami Bukan Apa-Apa (Gramedia Pustaka Utama, 2015), Kuliah vs Kuli-ah (Bhuana Ilmu Populer, 2015), Nikah Muda Nggak Bikin Mati Gaya (Bhuana Ilmu Populer, 2013), Hartamu Hartaku Hartaku Punya Siapa (Gramedia Pustaka Utama, 2012), dan lain-lain. Silaturahmi bisa dilakukan melalui http://mysmartofficehomeoffice.wordpress.com
http://annida-online.com
Label:
Muda
1
Comments
Tweets