[Puisi] : Rindu aku pada jiwa-jiwa itu

Masih segar diingatanku saat diputar dan difilmkan kembali kisah-kisah perjuangan negeri. sungguh syariat islam telah perlahan ditegakkan di negeri ini. Dulu menutup aurat menjadi tabu, namun kini muslimah berjilbab tak asing lagi. Azan bebas berkumandang, badan-badan zakat menjamur dimana-mana mengingatkan, mengedukasi dan mempermudah umat mengamalkannya. Yayasan yatim piatu banyak berdiri, standar halal perlahan mulai menjadi kebutuhan tak terpisahkan, kajian keilmuan islam, pengobatan tibunnabawi, produksi baju-baju muslimah, salon muslimah, bahkan hingga busana pengantin muslimah pun tersedia. maka nikmatNya yang mana lagi yang kau dustakan?. Teruslah berjuang para pejuang kebijakan, para pejuang pendidikan, para pejuang perekonomian. karena rindu aku pada jiwa-jiwa itu.
Puisi : rindu aku pada jiwa-jiwa itu

susunan bukit-bukit itu tertata apik
bak hamparan permadani diatas langit
suara burung berkicaupun tak henti-hentinya bersaut
menyapa sejuknya udara diujung-ujung bukit

dua warna yang berbeda makna namun satu jiwa
menjadi simbol gugusan pulau-pulau yg tak terkira
mewakili jiwa pemberani nan kesatria
berkarakter jiwa suci nan bersih

rindu aku pada jiwa-jiwa itu
jiwa yang panas saat melihat negrinya tercabik
jiwa yang geram saat sanak keluarganya hidup taktentu

rindu aku pada semangat itu
semangat memerdekaan diri dari kebodohan
membebaskan diri dari penghambaan selain pada Tuhan

Rindu aku pada jiwa-jiwa yg mendahulukan Tuhan dihati
sebagai mana para pendahulu bangsa ini
menempatkan ketuhanan Yang Maha Esa di awal ideologi negri kami

asma_dewi

http://www.islamedia.web.id/