PKS Nongsa - Publik
tentu masih ingat dengan sikap sejumlah politisi Partai Keadilan
Sejahtera yang secara tegas menolak rencana kenaikan harga bahan bakar
minyak bersubsidi. Bahkan, sejumlah kader PKS juga mengancam partainya
siap hengkang dari koalisi.
Meski menolak kenaikan harga BBM, PKS hari ini, Minggu 16 Juni 2013, melaksanakan aksi bagi-bagi voucher BBM kepada para tukang ojek di Yogyakarta. Kegiatan itu diberi nama 'Subsidi BBM Buat Pak Ojek'.
"Para tukang ojek ini dipastikan orang yang pertama terkena imbas kenaikan BBM karena dalam bekerja mereka selalu membutuhkan BBM. Sayangnya tidak semua tukang ojek masuk kategori keluarga miskin," kata Sukamta Ketua DPD PKS DIY, di Kantor DPD PKS DIY.
Sedikitnya ada 120 tukang ojek yang mendapatkan voucher BBM dari PKS. Mereka ada para tukang ojek yang sering mangkal disekitar kawasan Stasiun Lempuyangan, Terminal Giwangan, Stasiun Tugu, Pasar Beringharjo dan lokasi pangkalan ojek lainnya di Yogyakarta.
"Satu voucher seharga Rp10.000 ini dapat ditukarkan dengan BBM di SPBU Gambiran," ujarnya
Calon Legislatif DPR dari Dapil DIY ini pun menilai rencana pemberian kompensasi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat juga akan menimbulkan persoalan baru. Menurutnya, data kemiskinan yang digunakan tidak sesuai.
"Ada tukang ojek yang tidak masuk KK miskin sehingga tidak mendapatkan BLSM padahal motor adalah alat kerja dan butuh BBM," tuturnya.
Arif Rahman Hakim, Humas DPD PKS DIY mengatakan pemberian voucher BBM kepada tukang ojek diharapkan menjadi solusi dan membantu para tukang ojek atas kenaikan BBM.
"Meski nilainya tidak banyak namun diharapkan mampu membantu para tukang ojek di Yogyakarta ini," kata dia.[vivanews]
Meski menolak kenaikan harga BBM, PKS hari ini, Minggu 16 Juni 2013, melaksanakan aksi bagi-bagi voucher BBM kepada para tukang ojek di Yogyakarta. Kegiatan itu diberi nama 'Subsidi BBM Buat Pak Ojek'.
"Para tukang ojek ini dipastikan orang yang pertama terkena imbas kenaikan BBM karena dalam bekerja mereka selalu membutuhkan BBM. Sayangnya tidak semua tukang ojek masuk kategori keluarga miskin," kata Sukamta Ketua DPD PKS DIY, di Kantor DPD PKS DIY.
Sedikitnya ada 120 tukang ojek yang mendapatkan voucher BBM dari PKS. Mereka ada para tukang ojek yang sering mangkal disekitar kawasan Stasiun Lempuyangan, Terminal Giwangan, Stasiun Tugu, Pasar Beringharjo dan lokasi pangkalan ojek lainnya di Yogyakarta.
"Satu voucher seharga Rp10.000 ini dapat ditukarkan dengan BBM di SPBU Gambiran," ujarnya
Calon Legislatif DPR dari Dapil DIY ini pun menilai rencana pemberian kompensasi berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat juga akan menimbulkan persoalan baru. Menurutnya, data kemiskinan yang digunakan tidak sesuai.
"Ada tukang ojek yang tidak masuk KK miskin sehingga tidak mendapatkan BLSM padahal motor adalah alat kerja dan butuh BBM," tuturnya.
Arif Rahman Hakim, Humas DPD PKS DIY mengatakan pemberian voucher BBM kepada tukang ojek diharapkan menjadi solusi dan membantu para tukang ojek atas kenaikan BBM.
"Meski nilainya tidak banyak namun diharapkan mampu membantu para tukang ojek di Yogyakarta ini," kata dia.[vivanews]