Silaturahmi Anggota Legislatif Nasional
(Silagnas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memasuki hari kedua. Pada
kesempatan ini, Presiden PKS Anis Matta menegaskan bahwa partai yang
dipimpinnya akan menjadi World Class Political Party (partai politik
kelas Dunia).
Demikian disampaikan Anis Matta pada
acara Silagnas PKS di Jakarta, Ahad 21 September 2014. Acara Silagnas
dihadiri anggotaDPR da DPRD dari total 1.217 kader PKS yang duduk di
lembaga legislatif mulai tingkat DPR (40 anggota), DPRD tingkat I (160
anggota) dan DPRD tingkat 2 (1.017 anggota).
“Yang harus kita lakukan sekarang adalah
terus mengembangkan kapasitas dan pada akhirnya kita pantas memimpin
negara. Dengan terus meningkatkan kapasitas, PKS bukan hanya akan pantas
memimpin negeri ini, namun partai ini akan menjadi world class
political party,” tegas Anis.
Kini PKS memiliki lebih dari 1200
anggota legislatif dari tingkat DPRDkabupaten/kota hingga DPR RI. Anis
Matta menganggap hal ini sebagai suatu kenyataan yang harus dihadapi
dengan penuh kesyukuran.
“Ini adalah fase baru dalam kehidupan
aleg PKS. Fase di mana kaderPKS bisa memperluas jangkauan dakwahnya.
Kita sikapi fenomena ini dengan rasa syukur, semoga ke depannya
kader-kader PKS bisa berkontribusi lebih banyak bagi negeri ini,” ujar
Anis.
Menanggapi isu koalisi, Anis menganggap
posisi PKS sebagai partai oposisi sebagai sebuah resiko perjuangan. Ia
menambahkan bahwa tradisi menjadi partai oposisi bukan hal baru di
partainya.
“Sekarang kita menjadi oposisi dan
jangan pernah bersedih karena kita oposisi. Ketika Hidayat Nur Wahid
menjadi Presiden PKS dan jumlah kita di parlemen hanya 7 orang, kita
pernah menjadi oposisi. Menjadi oposisi adalah resiko perjuangan,”
pungkasnya.
PKS mengokohkan visi dakwah parlemen
kepada seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) seluruh Indonesia. Sebagai partai
berazas Islam, anggota legislatif (DPR dan DPRD) PKS diharapkan mampu
menjalankan fungsi kedewanan sebagai alat untuk menyampaikan dakwah bagi
kebaikan dan mencegah kerusakan bagi umat dan bangsa Indonesia.(santrinews/anismatta.net)