Jakarta–Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-69 tahun ini menjadi istimewa karena rakyat Indonesia baru saja melewati tonggak proses demokrasi: pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden. Indonesia juga baru melewati satu periode presidensial penuh secara konstitusional (2 x 5 tahun) tanpa ancaman terhadap demokrasi.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anis Matta menuturkan, demokrasi yang makin matang ini harus jadi modal
mewujudkan kesejahteraan. Apalagi, menurut Anis, ada bonus demografi
yang menunggu kita.
“Kita akan merealisasikan bonus demokrasi
dan bonus demografi dalam dekade yang akan datang. Dengan dua modal
itu, cita-cita kemerdekaan akan dapat diwujudkan,” papar Anis dalam akun
twitter-nya @anismatta.
Pada tahun 2020, Indonesia diperkirakan
akan mengalami bonus demografi. Artinya, jumlah penduduk usia produktif
mencapai 2/3 dari total jumlah penduduk. Pemerintah harus bisa
memanfaatkan hal ini sebaik-baiknya dengan meningkatkan kualitas
generasi muda, karena jika tidak, mereka hanya akan menjadi beban
negara.
“Adanya bonus demografi di alam demokrasi
bagai bibit unggul yang tumbuh di tanah yang subur. Kita harus
menjaganya dari hama dan penyakit,” kata Anis.
Dirinya, Anis menegaskan, berkomitmen
memastikan bibit unggul itu tumbuh menjadi pohon yang kokoh dan berbuah
manis. Hal ini, menurutnya, sama seperti janji para “founding fathers”
bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas menuju kemakmuran.
“Tadi pagi, ketika memperingati
detik-detik kemerdekaan bersama Koalisi Merah Putih, saya merasakan
komitmen dan semangat janji kemerdekaan itu. Juga malam ini, di acara
muhasabah kemerdekaan RI yg dilaksanakan MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Umat Islam akan terus menjadi pilar NKRI, bersama semua elemen bangsa,”
Anis menegaskan. (MFS) (dnh)
http://www.anismatta.net