Melorotnya suara partai Islam di sejumlah survey tidak membuat sejumlah
ulama pesimistis. Menurut mereka, mayoritas umat Islam tetap akan
menjatuhkan pilihan politiknya kepada partai berbasis Islam pada Pemilu
2014 mendatang.
Namun, untuk mencapai kemenangan itu tidak mudah. Partai-partai Islam diharapkan terus membangun komunikasi politik dan memperbaiki citra politik di depan umat. Selain itu, partai berbasiskan Islam juga harus semakin intensif memberi pencerahan kepada umat, politik merupakan bagian dari syariah yang diatur agama.
"Islam itu adalah agama dan negara. Jadi tidak perlu diberikan dikotomi antara keduanya. Umat Islam wajib menegakkan keduanya. Pemahaman ini harus disosialisasikan di masjid dan pengajian agar umat tidak alergi terhadap politik,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Kholil Ridwan, dalam seminar bertema Respon Politik Gerakan Islam pada Pemilu 2014 di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (17/7).
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Alkhathath menambahkan, kemenangan itu bisa dicapai dengan sikap percaya diri partai Islam terhadap ideologi dan azasnya sendiri. Ia menyayangkan sikap sejumlah Partai Islam yang menurutnya tergiur menarik diri ke 'tengah' semata demi kepentingan pasar politik di Indonesia.
“Saya pernah bilang kalau partai Islam menarik diri ke tengah menjadi moderat maka tidak ada lagi gunanya, bubarkan saja. Partai Islam itu ya ada di kanan. Jangan terbujuk oleh hasil analisis atau survey yang menyebut kemenangan hanya bisa diperoleh dengan cara menarik ideologi ke 'tengah', seperti partai terbuka. Partai Islam harus bangga dengan identitas politiknya,” seru Alkhathath dengan berapi-api. (ROL)
Namun, untuk mencapai kemenangan itu tidak mudah. Partai-partai Islam diharapkan terus membangun komunikasi politik dan memperbaiki citra politik di depan umat. Selain itu, partai berbasiskan Islam juga harus semakin intensif memberi pencerahan kepada umat, politik merupakan bagian dari syariah yang diatur agama.
"Islam itu adalah agama dan negara. Jadi tidak perlu diberikan dikotomi antara keduanya. Umat Islam wajib menegakkan keduanya. Pemahaman ini harus disosialisasikan di masjid dan pengajian agar umat tidak alergi terhadap politik,” kata Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Kholil Ridwan, dalam seminar bertema Respon Politik Gerakan Islam pada Pemilu 2014 di kampus UIN Syarif Hidayatullah, Rabu (17/7).
Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Alkhathath menambahkan, kemenangan itu bisa dicapai dengan sikap percaya diri partai Islam terhadap ideologi dan azasnya sendiri. Ia menyayangkan sikap sejumlah Partai Islam yang menurutnya tergiur menarik diri ke 'tengah' semata demi kepentingan pasar politik di Indonesia.
“Saya pernah bilang kalau partai Islam menarik diri ke tengah menjadi moderat maka tidak ada lagi gunanya, bubarkan saja. Partai Islam itu ya ada di kanan. Jangan terbujuk oleh hasil analisis atau survey yang menyebut kemenangan hanya bisa diperoleh dengan cara menarik ideologi ke 'tengah', seperti partai terbuka. Partai Islam harus bangga dengan identitas politiknya,” seru Alkhathath dengan berapi-api. (ROL)
Sumber : http://www.islamedia.web.id