Ingatlah wahai saudaraku, ujian dan cobaan belum berakhir. Cepat atau
lambat ia akan datang kembali menghadang dan mencoba
memporak-porandakan barisan kita. Ketahuilah, musuh-musuh dakwah dan
para pendengki tidak akan pernah diam. Mereka akan selalu mengawasi dan
memata-matai seluruh gerak langkah kita, serta menunggu-nunggu
kesempatan untuk menyerang dan menggoyahkan kita. Oleh karena itu
bersiap siagalah!
“Tantangan, ujian dan cobaan adalah keniscayaan dalam perjuangan.”
Ungkapan ini rasanya sudah terekam dalam benak kita sejak lama. Sejak
belasan bahkan berpuluh tahun yang lalu. Dulu kita mengenalnya sebagai
teori. Kini ternyata ia tengah menuntut pengamalan nyata. Goncangan demi
goncangan menerpa kita. Beragam tudingan, olok-olok, penghinaan, dan
kata-kata asal bunyi dimuntahkan ke arah kita. Bertubi-tubi, bak
desingan peluru. Kesalahan dan kekurangan kita menjadi bulan-bulanan dan
sasaran empuk mereka. Hujatan demi hujatan terus menghantam kita tanpa
ampun. Seolah-olah kita bukanlah manusia biasa yang bisa berbuat salah
dan dosa. Sementara kebaikan-kebaikan kita dipandang sebelah mata, lalu
dibumbuinya dengan berbagai macam interpretasi yang buruk. Sinis,
curiga, dan penuh prasangka. Seolah-olah kita adalah musang berbulu
domba. Musuh-musuh dakwah dan para pendengki itu tidak melihat kita
kecuali dengan menggunakan kaca mata hitam. Mereka tidak melihat sesuatu
yang ada pada kita kecuali warna hitam dan kegelapan.
Wahai saudaraku, apakah semua cobaan ini membuat tekad dan semangatmu
surut? Apakah tantangan ini membuatmu lemah, lesu, dan menyerah?
Akankah hal ini membuatmu berniat pensiun dari medan dakwah?
Naudzubillah…semoga tidak. Karena para mujahid dakwah adalah
manusia-manusia tangguh. Mereka adalah manusia-manusia tahan banting.
Mari kita hadapi semua itu dengan sabar dan takwa sebagaimana
diperintahkan Allah Ta’ala,
“Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya
mereka tidak akan mendatangkan kemudaratan kepada kalian sedikit pun.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala apa yang mereka perbuat.” (QS. Ali Imran, 3: 120).
Berkata Qatadah dalam menjelaskan ayat ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Jarir:
“Allah memerintahkan kepada umat Islam dalam menghadapi kelicikan dan niat jahat kaum kafir itu (baca: orang yang memusuhi dakwah, red.) agar selalu bersifat sabar dan takwa serta penuh tawakal kepada-Nya. Dengan demikian kelicikan mereka itu tidak akan membahayakan sedikitpun. Allah Maha Mengetahui segala tindak tanduk mereka.”
“Allah memerintahkan kepada umat Islam dalam menghadapi kelicikan dan niat jahat kaum kafir itu (baca: orang yang memusuhi dakwah, red.) agar selalu bersifat sabar dan takwa serta penuh tawakal kepada-Nya. Dengan demikian kelicikan mereka itu tidak akan membahayakan sedikitpun. Allah Maha Mengetahui segala tindak tanduk mereka.”
Ayo terus melangkah!
http://www.al-intima.com