KH. Ir. Abdul Hakim, MM
Aleg PKS Komisi IV, asal Dapil Lampung
Jakarta (9/4) Anggota Komisi IV DPR RI Abdul Hakim meminta kepada pemerintah untuk menyelamatkan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang memproduksi pupuk urea dan ammonia agar tidak colaps.
PT PIM yang saat ini bermasalah pada aspek pemasaran, harga jual urea non subsidi lebih kecil dari biaya produksi dan juga dari aspek keuangan yang mana harga gas per MMBTU tahun 2013-2014 yaitu 10.7 USD yang merupakan diatas harga keekonomian sebasar 7 USD.
Sementara Pemerintah mempercayakan kepada PT PIM untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi untuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dengan kebutuhan pupuk bersubsidi 450.000 ton pertahun.
“Kami mendesak kepada pemerintah untuk segera menolong dan menyelamatkan PT PIM ini, karena pabrik ini yang memproduksi dan mencukupi kebutuhan pupuk urea untuk petani dan perkebunan di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat,” kata Abdul Hakim di Jakarta, Selasa (9/4).
Perlu diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usah Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjamin pasokan gas untuk industri pupuk dengan ditandatanganinya perjanjian penjualan 5 dari 6 kargo LNG Blok Tangguh kepada PT PIM untuk 2013.
“Ada tiga aspek yang harus dihadapi oleh PT PIM ini untuk terus bisa memproduksi pupuk urea yaitu aspek produksi, pemasaran, dan keuangan. Dan itu semua harus diselesaikan agar tiga aspek tersebut menjadi lebih efisien dan pemerintah harus turun tangan menyelamatkan PT PIM,” lanjut Anggota IV yang merupakan Sekretaris FPKS.
Oleh karenanya, untuk terus memproduksi pupuk urea yang nantinya bisa disalurkan ke petani, pemerintah harus terus mendukung dan mengambil langkah yang positif. Dan diantara hal-hal yang perlu mendapat dukungan yaitu meminta kepastian volume pasokan gas dengan harga keekonomian yang sebesar 7USD.
“Perlu dukungan penuh dari DPR RI dan pemerintah untuk memastikan volume pasokan gas ini dengan harga ekonomi dan mengembangkan program-program yang dicanangkan oleh PT PIM,” tutup politisi Senayan asal FPKS ini.
sumber : http://www.fraksipks.or.id
