Wachid Nugroho Kompasian
Kecerdasan Majemuk
(Howard Gardner) yang menjadi referensi perkembangan, kemajuan, dan
dinamisasi dunia pendidikan sekarang, ternyata tidak hanya dimiliki
individu insaniah tetapi dimiliki juga sebuah sistem organisasi partai
politik seperti PKS. Partai yang paling dinamis, modern dan paling pesat
perkembangan dan kemajuannya. Kita simak ulasan berikut.
1. Kecerdasan Lingustik.
Amati dan cermati slogan partai ini dari pemilu ke pemilu, mulai dari “Bersih
dan Peduli”, kemudian diperkaya dengan “Bersih, Peduli, dan
Profesional” serta “Harapan itu Masih Ada” pada 2009 kemarin, dan jelang
2014 “Bekerja dalam Kebhinekaan untuk Kejayaan Indonesia” serta “PKS
untuk Semua”. Slogan sekaligus visi besar ini mengisyaratkan keseriusan
partai ini dalam berdakwah dan ikut membangun bangsa. Bandingkan dengan
partai tetangga yang slogannya tidak begitu menggaung walaupun didukung
iklan jor-joran di media (terutama TV) tampaknya slogan sekedar
slogan. Bahkan ada slogan yang justru menjadi blunder sekaligus
bumerang karena dilanggar sendiri oleh kadernya secara masif.
2. Kecerdasan Logis-Matematis
Partai ini sungguh
cerdas memperhitungkan keterpilihan partai dan cagub-cawagub ataupun
cabup-ca-walkot. Terbukti grafik naik perolehan suara sejak 1999, maupun
semakin banyaknya kader partai yang disumbangkan menjadi pemimpin
bangsa, baik nasional, regional maupun lokal. Walau ada juga kandidat
calon internal yang diusung sekedar untuk pemanasan mesin partai
(pilwalkot Yogyakarta).
3. Kecerdasan Visual
Lihatlah visualisasi logo dan warna partai yang begitu istimewa, logonya elegan, jelas, dan inspiratif cocok dan satu kesatuan antara gambar dan nama (Keadilan Sejahtera). Warna juga kontras, garis kuning sebagai pembeda hitam-putih.
Lihat juga kreativitas dalam beriklan, mulai dari menghargai tokoh bangsa: Suharto Pahlawan (mikhul dhuwur mendem jero) hingga yang terbaru Moslem Harlhem Shake (mungkin terinspirasi dari dakwah Wali Songo di tanah Jawa)
Kecerdasan Spasial
Bagaimana partai ini
mengemas Munas dan Mukernas di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari
Jakarta, Jogja, Medan, Bali, Makasar dan yang terbaru, insyaAlloh
Mukernas Maluku Utara dengan berangkat bersama naik kapal menandakan
kesadaran kolektif sebuah elemen bangsa akan pentingnya Indonesia
sebagai Negara Maritim. Yang lain hanya berkutat di kota besar pulau
Jawa, seolah-olah Indonesia itu hanya pulau Jawa. Sampai-sampai presiden
Indonesia yang potensial harus orang Jawa (kata lembaga survey).
4. Kecerdasan Kinestetik
Demo yang paling besar
melibatkan massa, santun, dan bermartabat merupakan ikon PKS. Demo
dukungan terhadap kemerdekaan Palestina (sesuai amanah pembukaan UUD
1945 alinea 1, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala
bangsa…). Juga demo dengan tema-tema kemanusiaan yang lain dilakukan
secara tertib dan damai tanpa campur tangan pihak ketiga, jauh dari
sikap anarkhis.
Setiap ide
kreatif-konstruksif dalam membangun bangsa pun diimplementasikan oleh
qiyadah partai yang mengemban amanah jabatan secara santun. Tengoklah
usaha mencegah pornografi dan nasionalisasi asset di Kemkominfo. Usaha
kemandirian dan kedaulatan pangan melalui pembatasan impor dan
peningkatan produksi pertanian di Kementerian Pertanian (walaupun terus
digoyang oleh mafia impor dan kompetitor lain secara tidak sehat).
5. Kecerdasan Musik
Senandung nasyid yang
menjadi genre partai ini memperlihatkan budaya religi yang dikemas
santun dan menarik serta enak dinikmati. Pelajari lah hymne dan mars
penuh semangat yang syairnya sarat dengan nilai-nilai ideologi dan
perjuangan partai ini. Mari sekedar baca mars berikut :
Mars PKS :
Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Agar negeri ini berkeadilan
Indonesia maju bukan hanya mimpi… Partai Keadilan Sejahtera maju terus tanpa kenal lelah
Kibarkan tinggi panji Alloh bangun Indonesia penuh berkah
Kita berhimpun dalam barisan
Lantangkan suara hati nurani
Lahirkan pemimpin adil sejati
Yang cinta rakyat dan negeri ini… Partai Keadilan Sejahtera maju terus tanpa kenal lelah
Kibarkan tinggi panji Alloh bangun Indonesia penuh berkah
Tampaknya partai
lain tidak mengurusi dan menganggap tidak penting dunia seni budaya
dalam ranah politik sehingga tidak punya hymne ataupun mars sebagaimana
PKS. Kalau pun punya, yang punya sebenarnya ormasnya.
6. Kecerdasan Interpersonal
Partai ini menyambut
hangat kehadiran PKPI dan PBB yang dinyatakan lolos ikut pemilu 2014
oleh Bawaslu dan PTTUN, bandingkan dengan 2 partai Islam lain yang
mendukung KPU untuk menolak/kasasi. Sungguh sikap kenegarawanan
menjunjung tinggi proses berbangsa dan bernegara, bukan sekadar haus
kekuasaan.
Perhatikan juga sikap
resmi anggota partai maupun partai secara institusi dalam menghormati
dan menghargai institusi lembaga kenegaraan lain misalnya KPK. Sangat
menjunjung tinggi proses hukum (dalam kasus kriminalisasi ust LHI,
beliau langsung mundur)
7. Kecerdasan Intrapersonal
Manajemen kegiatan
partai didesain tidak sekadar menghadapi pemilu, tetapi betul-betul
melayani masyarakat dan membangun bangsa sepanjang waktu. Kader
dikelompokkan dalam jenjang keanggotaan dan dipersilahkan mengikuti berbagai
aktivitas yang lengkap, mulai kajian rutin pekanan, aksi sosial, ibadah
yang terkontrol dan saling mengingatkan, muhasabah/mabit bersama, kemah
di alam terbuka, dll yang kesemuanya mendinamisasi antar kader dalam
memperkuat militansi, ukhuwah dan kesolidan-kekompakan tim. Luar biasa.
8. Kecerdasan Naturalis
Partai ini
mengembangkan perkemahan (outbond dan mukhoyyam) di alam bebas selama 3
hari bagi kadernya. Tidak dijumpai di partai lain. Memanfaatkan alam dan
lingkungan sekitar sebagai sarana pembinaan dan pemenuhan kompetensi
dan kapasitas kader sebagai calon pemimpin dan agen perubah masyarakat.
Sungguh metode yang lengkap dan konstruktif.
Penulis adalah
pelaku pendidikan, yang tidak tercatat sebagai anggota apalagi kader,
tapi sedang berusaha menjadi pengamat politik objektif sehingga
memberikan keseimbangan informasi agar negeri ini menjadi bangsa yang
besar dan bermartabat di pentas dunia…