Rabu malam (30/1) langit terasa kian gelap bagi kader PKS. Luthfi Hasan Ishaaq yang saat itu masih menjabat sebagai presiden PKS, dijadikan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap impor daging sapi. Citra PKS hancur lebur. Partai yang dianggap sebagai “Pembawa Harapan Baru” itu diprediksi bakal rontok dalam pemilu 2014 mendatang.
Jauh sebelum kasus sapi mengemuka, para pengamat juga telah memprediksi masa depan PKS yang suram. Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menggelar survei pada 6-20 Desember 2012. Hasil survei itu, PKS terjun bebas ke angka 2 persen. Kondisi tak menggembirakan itu, belakangan juga diakui oleh para petinggi partai dakwah tersebut.
“Saya kira dalam posisi semacam ini, publik menilai seperti itu ada rasionalisasinya lah. Justru aneh kalau lagi begini PKS naik 100 persen," kata Ketua DPP PKS, Hidayat Nur Wahid, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/2/2013).
Wajar jika kemudian mucul pertanyaan besar terhadap nasib partai yang lahir dari rahim reformasi ini: Masihkah PKS Bermasa Depan?
Jawabannya bisa ditemukan dalam buku: MASIHKAH PKS BERMASA DEPAN?
Penerbit : Maghfirah Pustaka
Tebal : 128 Hlm
Cetakan Pertama : Februari 2013
Untuk Pemesanan silahkan isi Formulir di Website Islamedia
Sumber : http://www.islamedia.web.id/2013/02/buku-masihkah-pks-bermasa-depan-segera_20.html