Bro and Sis, Sahabat Sekalian..... Alhamdulillah ya Ramadhan dateng lagi! Seru abis niiih! Aih, kok
bisa gembira banget gini ya begitu menjelang Ramadhan? Padahal, gue
yakin ada nih yang begitu menjelang Ramadhan serasa ngadepin hari Senin
–makanya ada ungkapan “I Hate Monday”- tapi berhubung muslim, kan nggak
pas kalo bilangnya “I Hate Ramadhan” (malu, lah).
Ya, kenapa jadi bisa ilfil gitu dari lubuk hati yang paling dalem?
Karena masih nggak ngeh dan nggak paham keistimewaan bulan Ramadhan?
Bisa jadi. Kebayangnya, nggak boleh makan, minum, ngerokok (bagi yang
terbiasa), pacaran (ooh, masih ya? Hari gini masih pacaran? Kuno!),
nggak boleh liat yang ‘minimalis’ (ini sih nggak bulan Ramadhan aja!),
bawaan lemes, en ngantuk. Itu kali ya daftar ‘larangan’ saat Ramadhan
yang bikin kamu bete?
Akhirnya, supaya nggak jenuh plus bete kita ngisi hari-hari Ramadhan
dengan ngabuburit sambil ‘cuci mata’, ngadem di warnet sambil maen game
online sampe berjam-jam, nyewa komik banyak-banyak buat dibaca ampe
ketiduran dan lain-lain. Tapi ada yang lebih ekstrim lagi lho! Kalo di
daerah saya, kelar tarawihan dan ba’da shalat Subuh malah ada balapan
motor liar gitu, belum lagi ditambah polusi suara akibat bakar petasan.
Hadeeeuhh… bikin rese aja!
Supaya cinta Ramadhan
Yup, kita lurusin dulu pemahaman kita akan bulan Ramadhan ini ya.
Supaya Ramadhan kita menjadi Ramadhan yang berkesan, bermutu,
berkualitas keren. Syaratnya gimana? Kudu segera dipahami dan diamalkan
tanpa kata ‘tapi’ dan ‘nanti’. Ok!
Nah Bro en Sis rahimakumullah, Rasulullah saw. bersabda: “Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra: Bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. pernah
bersabda: Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu
bulan yang penuh berkat, diwajibkan atas kamu untuk shaum, dalam bulan
ini pintu Jannah dibuka, pintu Neraka ditutup, Setan-setan
dibelenggu. Dalam bulan ini ada suatu malam yang nilanya sama dengan
seribu bulan, maka barangsiapa diharamkan kebaikannya (tidak beramal
baik di dalamnya), sungguh telah diharamkan (tidak mendapat kebaikan di bulan lain seperti di bulan ini).” (HR Ahmad, Nasai dan Baihaqy)
So Guys, saat bulan Ramadhan tiba sebagaimana disebutin pada
hadis barusan yang emang populer banget, kan sayang sekali kalo
dilewatkan bagitu aja. Apalagi ternyata pintu surga terbuka lebar,
pintu neraka ditutup dan para setan dibelenggu. Jadi, kalo masih
bermaksiat di bulan Ramadhan jelas itu bukan hasil godaan setan, ya
memang aslinya manusianya seperti itu (lebih serem daripada setan dong
berarti ya? Hii..)
Hadist berikutnya: Dari Ubadah bin ash-Shamit, bahwa Rasulullah saw.--pada suatu hari, ketika Ramadhan telah tiba-–bersabda:
“Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada
bulan itu Allah swt memberikan naungan-Nya kepada kalian. Dia turunkan
Rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan, dan Dia kabulkan doa.
Pada bulan itu Allah Swt. akan melihat kalian berpacu melakukan
kebaikan. Para malaikat berbangga dengan kalian, dan perlihatkanlah
kebaikan diri kalian kepada Allah. Sesungguhnya orang yang celaka adalah
orang yang pada bulan itu tidak mendapat Rahmat Allah Swt.” (HR ath-Thabarani)
Nah, kalo udah tahu ada hadis begini, masih mau males tarawih?
Apalagi sengaja nggak shaum tanpa alasan syar’i. Bahkan, kalo udah tahu
bahwa nyampein kebenaran (dakwah) adalah wajib, kan nggak asik kalo di
bulan Ramadhan malah dakwahnya 4L –letih, lemes, lesu, loyo. Males ngaji
Islam, males dakwah, belajar bahasa Arab keteteran, baca al-Quran nggak
khatam. Woooy.. shaum nggak ampe bikin sangat menderita kek gitu
kaleee!
Selain itu, saat Ramadhan mulailah menjadi awal momentum saling
berbagi. Nggak usah nunggu kaya atau banyak duit. Tinggal sisihkan aja
duit kamu atau barang-barang milikmu yang masih bagus tapi nggak kepake
untuk diberikan kepada saudara-saudara seiman kita yang nggak mampu.
Bahkan keren lagi kalo sampe merelakan barang yang disayangi untuk
disedekahkan atau diinfakkan. Jangan sampe deh bagi yang ngaku dirinya
sebagai pengemban dakwah tapi ternyata nggak ngeh kalo sedekah dan infak
itu sebenernya nggak terbatas untuk komunitas dakwahnya aja.
Saatnya pula di bulan Ramadhan, nggak ada salahnya memulai di usia
muda untuk ngasih sedekah buka shaum bagi saudara-saudara seiman.
Percaya deh, kalo kamu yakin Allah itu Maha Kaya dan kamu sisihkan terus
memberikan harta titipan-Nya kepada mereka yang lebih membutuhkan
dijamin oke deh! Keren dunia dan akhirat! Jangan lupa kerjakan juga
aktivitas lainnya yang memantaskan diri kita supaya mendapat balasan
yang keren dari Allah. So, ya nggak bener aja kalo jor-joran
shaum Ramadhan, tarawih, shalat fardhu, sedekah eh masih suka ngelawan
ortu (ehm), atau mungkin masih pacaran? (*putusin aja atau nikahin aja
lah!). Sedih juga kalo shaum Ramadhan tapi masih suka tampil mengenakan
busana yang nggak nutup aurat dengan sempurna bagi yang muslimah.
Yuk ah, giat shaumnya, kerjakan amal shalih lainnya dan lebih keren
lagi sering berdoa juga ya. Sebab doa yang dipanjatkan di bulan Ramadhan
pun insya Allah diniscayakan makbul.
Bagi yang pernah mengunjungi Baitullah baik di Masjid Nabawi maupun
Masjidil Haram pasti kebayang deh kangennya berfastabiqul khairat di
sana, curhat kepada Allah di depan Ka’bah, saling berbagi dengan
muslim-muslimah dari berbagai bangsa entah cerita-makanan-dakwah,
nikmatnya shaum Ramadhan hingga berbuka, shalat fardhu dan sunnah,
tilawah.. ihiiks jadi kangen. Kangen suasananya, kangen pahala yang
dijanjikan pun berlipat ganda, kangen khilafah kembali tegak dimana
hukum Islam secara kaffah diterapkan.
Ramadhan yang ideologis
Kamsudnya, eh maksudnya, ngejalanin Ramadhan harus dengan niat yang
sungguh-sungguh. Bersungguh-sungguh untuk taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, nggak pake ‘nanti’ dan ‘tapi’. Jangan cuma terlihat religius
di saat Ramadhan tapi begitu kelar eeh.. kumat lagi maksiatnya. Ampun
deeh..
Hasil dari Ramadhan yang ideologis tentunya bakal terjadi perubahan
drastis plus optimalisasi dalam menjalankan syariat-Nya. Beneran loh!
Kalo di jaman Rasul, Shahabat en Shahabiyah serta Salafus Shalih justru
Ramadhan nggak jadi penghalang dalam berjihad fisik. Beberapa di
antaranya jihad yang dilakukan di bulan Ramadhan:
Pertama, Perang Badar al-Kubro yang diabadikan dalam al-Quran sebagai
yaumul furqan, dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar,
terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong
kebatilan: Abu Jahal, terbunuh.
Kedua, pada bulan Ramadhan pula fathu Makkah terjadi, yang dalam
al-Quran sebagai Fathan Mubiiina, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan
tahun 8 (delapan) Hijriyah.
Ketiga, tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah.
Keempat, ditaklukkannya Andalus (Spanyol sekarang) di bawah pimpinan
Thariq bin Ziyad pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah.
Kelima, pertempuran ‘Ain Jalut, dimana untuk pertama kalinya pasukan
Islam berhasil mengalahkan bangsa Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat
dianggap mustahil, juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah.
(sumber: www.isdaryanto.com)
Sebenarnya kalo udah memahami Islam sebagai ideologi or tumpuan, baik
itu berpikir maupun bertingkah laku, insya Allah dengan kesungguhan,
terus berlatih dan mengulang-ulang kebaikan nantinya akan terbiasa
(lengkapnya baca di: “How To Master Your Habits”-nya Felix Y.
Siauw). Terbiasa berjilbab, terbiasa shalat dhuha en tahajud, terbiasa
sedekah, terbiasa menundukkan pandangan begitu yang “subhanallah”
ataupun “na’udzubillah” seliweran, terbiasa menyampaikan kebenaran,
terbiasa tilawah al-Quran, terbiasa mengkaji Islam dan mengamalkan apa
yang telah dipahami, terbiasa membaca, terbiasa menulis, terbiasa
menghafal surah dst.nya. So pasti keren deh! Dijamin!
Gimana Bro en Sis ? Siap menjalani Ramadhan bulan
yang penuh berkah ini dengan asyik dan ideologis? Apalagi di dalam
bulan Ramadhan juga ada Lailatul Qadr, yakni malam kemuliaan yang
pahalanya jika mendapatkannya akan bernilai seperti melakukan kebaikan
selama 1000 bulan. Wuiih.. don’t miss it ya! Siaaap!
(http://www.gaulislam.com)
1
Comments
Tweets