Jakarta
(20/5) - Hari Kebangkitan Nasional harus dimaknai secara konstruktif,
jangan sekedar nostalgia, apalagi menghadirkan perilaku destruktif. Oleh
karena, tanggal 20 Mei merupakan sebuah hari yang monumental dan
fenomenal. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menyampaikan hal ini di
Ruang Komisi VIII DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu
(20/5).
“Kita bantu bangsa untuk memahami esensi dan merealisasikan
tujuan-tujuan dari Kebangkitan Nasional. Hal ini sangat penting apabila
masing-masing dari kita berdaya juang untuk berperilaku kritis serta
menghadirkan solusi konstruktif. Inilah bagian terpenting yang perlu
dikomunikasikan melalui momentum Hari Kebangkitan Nasional,” kata
Hidayat.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu menjelaskan, saat ini konflik banyak
bermunculan di berbagai bidang, mulai di dalam partai politik,
antarwarga, hingga antarprofesi. Konflik-konflik tersebut tidak sesuai
dengan prinsip kebangkitan nasional serta Pancasila sila ketiga, yaitu
Persatuan Indonesia.
“Segala upaya memecah belah bangsa melalui jalur hukum, politik,
antarpartai, maupun kekuatan publik, bertentangan dengan prinsip
kebangkitan nasional. Upaya negatif ini harus dihindari, karena
kebangkitan nasional hanya akan sukses ketika bangsa betul-betul bersatu
dalam cinta, demi menghadirkan Indonesia yang lebih baik,” jelasnya.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2000-2004 tersebut
memaparkan saat ini partainya terus berusaha meningkatkan semangat
persatuan dan nasionalisme rakyat Indonesia. Salah satunya melalui
pimpinan-pimpinan di lembaga formal, yaitu menyosialisasikan Empat Pilar
MPR.
“Di dalam Empat Pilar MPR terdapat Pancasila dan UUD NRI 1945. Di
Pancasila ada prinsip Persatuan Indonesia, sedangkan di dalam UUD, ada
prinsip tentang NKRI. Apabila kita terus mengawal dan memperjuangkan
empat pilar, maka sesungguhnya kita sedang memberikan bingkai yang
sangat kuat untuk menjaga bangsa ini tetap bersatu. Insya Allah
produk-produk hukum dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip
kesatuan Indonesia akan bisa kita koreksi,” paparnya.
Hidayat berharap melalui peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun
2015, seluruh komponen bangsa menjaga keutuhan cinta terhadap Indonesia,
serta tetap berorientasi mengedepankan politik yang menghadirkan
ukhuwah (persaudaraan).
“Mari, kita bangkit hadirkan politik yang ta’awun (saling tolong
menolong). Keberadaan kita di KMP (Koalisi Merah Putih) pun untuk
memaksimalkan peran menghadirkan persatuan dan cinta Indonesia yang
lebih kuat,” tutupnya.
Sumber: http://pks.id / http://www.fraksipks.or.id/content/aleg/fraksi/kebangkitan-nasional-lebih-dari-sekedar-nostalgia
Home
»
Kiprah PKS
»
Kebangkitan Nasional Lebih dari Sekedar Nostalgia
Kebangkitan Nasional Lebih dari Sekedar Nostalgia
Written By Admin on Kamis, 21 Mei 2015 | 08.03
Label:
Kiprah PKS
0
Comments
Tweets