Belajar Respek Itu Tidak Mudah
Written By Admin on Minggu, 15 Desember 2013 | 10.29
Oleh: Anne Adzkia Indrian
Sedang berusaha menahan diri utk berkomentar pada status-status orang yang pendapatnya beda dengan saya.
Sedang belajar berlapang hati menerima bahwa orang dengan latar belakang sosial budaya, agama, pendidikan, paham politik bisa punya cara berbeda dalam berpikir dan bertindak.
Sedang mencoba selalu berlapang dada terhadap perbedaan pendapat yang kontradiktif dan bahkan mungkin terasa mengusik nilai-nilai yang saya anut.
Ternyata belajar respek itu tidak mudah. Sementara dalam silaturahim, tahapan paling rendah yang harus kita lakukan adalah berlapang dada terhadap perbedaan (dan mungkin kekurangan) orang lain yang tidak sepaham dengan kita. Jika berlapang dada saja sulit, apalagi kita bisa mencapai derajat yang paling tinggi, yaitu itsar – mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri.
Pada akhirnya, satu untaian hadits Rasulullah Saw dalam Hadits Arbain #15 yang sedang berusaha saya pegang (insya Allah, semoga bisa) yaitu:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya,” (Riwayat Bukhari dan Muslim). []http://rumahkeluarga-indonesia.com
Label:
Muda
0
Comments
Tweets