Oleh Musyafa Ahmad Rahim
Hikmah Cinta, Kerja & Harmoni
قَالَ الشَّيْخُ مُحَمَّد اَلْغَزَالِيُّ فِيْ "خُلُقِ الْمُسْلِمِ
وَقَدْ
كَانَ الْحُكَّامُ اَلْفَجَرَةُ وَأَشْيَاعَهُمْ يُسَمُّوْنَ تَشَبُّثَ
الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا لَدَيْهِمْ، وَتَأْمِيْلَهُمْ اَلْخَيْرَ فِي
الْمُسْتَقْبَلِ، وَطُمَأْنِيْنَتَهُمْ إِلَى أَنَّ ضَعْفَهُمُ الْحَاضِرَ
سَيَتَحَوَّلُ قُوَّةً غَالِبَةً .. كَانُوْا يُسَمُّوْنَ ذَلِكَ غُرُوْرًا
{إِذْ
يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ غَرَّ
هَؤُلَاءِ دِينُهُمْ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [الأنفال : 49
Syekh Muhammad Al-Ghazali, dalam kitab: “Khuluqul Muslim” berkata:
Para penguasa lalim dan kaki tangannya sering sekali menyebut orang-orang beriman sebagai orang-orang yang ghurur (tertipu, sok dan GR), yaitu manakala mereka menyaksikan orang-orang beriman tersebut:
- Tetap berpegang teguh dengan apa yang mereka miliki.
- Tetap optimis dan mempunyai harapan baik akan masa depan mereka.
- Tetap merasa tenteram dan tenang bahwa kelemahan mereka saat ini akan berubah menjadi kekuatan yang memenangkan di masa depan.
Sikap mereka itu mirip sekali dengan maksud dari firman Allah SWT di surat Al-Anfal: 49, yang artinya:
“(Ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata: ‘Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya’. (Allah berfirman): ‘Barangsiapa bertawakkal kepada Allah, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana'.