Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tegas bahwa
Ahmad Fathanah sebagai penjahat dan makelar. Ia dianggap hanya mengaku
sebagai orang yang mengenal dekat petinggi PKS dan menjual-jual nama
PKS.
“Dia bukan siapa-siapa. Kader bukan, pengurus bukan. Mengaku-aku kenal
banyak orang PKS, kami ngamuk juga. Ahmad Fathanah itu penjahat,
makelar. Banyak dicari kader PKS karena nama baik yang kami punya itu
dibangun susah payah,” ujar Ketua DPP bidang Humas, PKS Mardani Ali
Sera, saat dihubungi, Selasa (7/5/2013).
Mardani mengatakan, Ahmad Fathanah hanya memiliki hubungan pribadi
dengan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq periode lalu. Namun, kedekatan
Fathanah dengan Luthfi itu ternyata dimanfaatkannya untuk menjual
pengaruh ke banyak pihak.
“Padahal, sampai sekarang pengurus PKS tidak pernah tahu siapa itu Fathanah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mardani membantah tuduhan yang mengaitkan PKS dengan kasus
dugaan suap impor daging sapi. Mardani mengatakan, tidak ada aliran
dana dari Fathanah ke DPW PKS Sulawesi Selatan seperti yang diungkapkan
calon gubernur Sulawesi Selatan yang diusung PKS, Ilham Arif Sirajuddin.
“Ini agak terbalik logikanya. Di PKS, kalau kami mendukung pasangan
cagub justru gubernur yang memberi dana, bukan partai kasih dana untuk
cagub. Cagub yang diusung PKS membayar sendiri apa yang dibutuhkannya,”
kata Mardani.
Selain itu, Mardani juga membantah adanya acara PKS yang turut
menghadirkan artis Ayu Azhari. Ayu Azhari sempat diperiksa KPK terkait
kasus dugaan suap impor daging sapi. Ayu juga sempat mengembalikan uang
senilai Rp 38 juta yang diberikan Ahmad Fathanah untuk keperluan mengisi
sebuah acara PKS.
“Ayu Azhari atau Fathanah tidak bisa mengaku-aku itu acara PKS. Tidak
bisa orang lain di luar PKS yang mengklaim itu acara kami. Kami juga
tidak pernah mengangkat Fathanah sebagai panitia acara PKS mana pun,”
ujarnya. (usb/kmp/dakwatuna)