AL JIHAD

Yang kami maksud dengan Al Jihad adalah :Suatu kewajiban yang masanya membentang (tak akan berhenti) sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah Saw: “Barang siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau minimal punya niat untuk berjuang, maka ia mati dalam keadaaan mati jahiliyah”Adapun urutan yang paling bawah dari jihad adalah ingkar hati, dan yang paling tinggi adalah perang mengangkat senjata dijalan Allah. Sedangkan ditengah-tengah itu adalah jihad lisan, pena, tangan, berkata benar dihadapan penguasa tirani.Dakwah tak akan hidup dan berkembang kecuali dengan jihad. Karena kedudukan dakwah yang begitu tinggi dan bentangannya yang luas maka jihad merupakan jalan satu-satunya untuk menghantarkannya. Juga betapa besar pengorbanan dalam mengkokohkan dakwah itu dan apa yang akan diperoleh para pengemban dari pahala yang besar disisi Allah SWT. Firman Allah Ta’ala: “Dan berjihadlah dijalan Allah dengan sebenar-benarnya Jihad”. (QS. Al Hajj:78)Dengan demikian anda sebagai aktivis dakwah tahu akan hakikat doktrin “Jihad adalah jalan kami”
___________________
Dari sedikit orang
tahu, Said Hawwa rahimahullah adalah
salah seorang yang mampu memberi tahu, bahwa pengertian fardhu kifayah yang
harus dipahami secara benar, akurat dan sehat. Mengqiyaskan fardhu kifayah pada
jihad dengan fardhu kifayah pada pengurusan jenazah, jelas tak dapat
ditoleransi lagi. Walaupun salah kaprah ini telah menahun. Kifayah harus dikembalikan ke makna asli dan syar’i yaitu kadar
kecukupan. Bila tak cukup jumlah rakyat
Palestina, Ambon, Poso, Kashmir, Darsussalam Aceh, Chechnya, dan lainnya,
memperjuangkan dirinya, maka batas cukup harus tagih dari kawasan dalam radius
berikutnya, sampai benar-benar jumlah itu memadai alias kifayah.
Sedikit orang tahu
bahwa dalam suatu hadits Rasulullah Saw menyebut dien itu adalah Jihad. “Bila kalian mulai tranksaksi dengan system
‘inah (tranksaksi menjurus/mengandung unsure riba), kalian memegangi ekor sapi,
puas dengan bersibuk diladang dan kalian tinggalkan jihad, maka Allah akan
timpakan kepada kalian kehinaan yang takkan dicabut-Nya sampai (kecuali jika)
kalian kembali kepada agama kalian.”
Dan lebih sedikit
yang ingat bahwa jihad adalah jalan paling tepat dan terhormat untuk money
laundry, saat uang sekotor dan sepanas apapun berubah menjadi Ghanimah. Dan Ghanimah hanya terjadi lewat aksi jihad qital. Menarik ungkapan Allah tentang balasan orang-orang yang
mentaari Allah dan Rasul-Nya, khususnya dalam pilihan Jihad. Ia akan mendapat
maghfirah keridhaan Allah dan rezeki yang mulia. (QS. Al Anfal: 4)
Maka sesungguhnya
rezeki yang paling mulia , yaitu Jihad (Afdhalul
Arzaq ta’ti min afdhalil a’maal). Ada air untuk mensucikan hadts dan Janabah. ada debu untuk menggantikannya. Ada tanah campuran air
untuk membersihkan dosa-dosa kolektif, darah mukmin akan mensucikannya kepada
seorang pendosa yang sepenuh hati bertaubat dan meninggalkan perbuatan dosanya,
maka bagaimana orang yang bertaubat dengan mengorbankan nyawa dan darahnya,
syahid dijalan-Nya?` Ia lebih berhak atas ampunan tersebut. Semoga Allah
merahmati Abdullah Ibnu Mubarak dan Fudhail bin Iyadh. Hari-hari Ibnu Mubarak dalam
setahun terbagi tiga: ta’lim, haji dan jihad. Suatu hari seperti kebiasannya
setiap tahun berhaji dan membawa rombongan haji dengan biayanya sendiri,
tiba-tiba ia membatalkan perjalanan haji karena ada perintah jihad. Dari jabhah (front) ia sempat bersurat kepada
sahabatnya, Fudhail bin Iyadh, mantan
gangster kejam yang bertaubat dan ‘abid (ahli
ibadah).
“jika kau lihat kami, wahai abid di HaramainKau tahu dalam ibadah kau Cuma bermainSiapa yang membasahi pipinya dengan air mataLeher kami dengan darah kami membasahAtau melelahkan kudanya dalam sia-siaKuda-kuda kami telah lelah dipagi butaBau setanggi bagi kalianDan setanggi kami bau percikanKaki kuda dan debu-debu yang lebih wangi
Dengan suka hati, Fudhail
menghadiahi pembawa surat itu sebuah Hadits yang ia riwayatkan sendiri tentang
ketinggian derajat syahid yang tak tertebus kecuali seseorang dapat shalat
(malam) seumur hidupnya tanpa tidur dan
berpuasa (sunnah) seumur hidupnya tanpa berbuka.
Tak ada yang
menyamai-apalagi melebihi keutamaan iman kepada Allah dan hari akhir serta
jihad di jalan-Nya, sekalipun oleh posisi terhormat siqayah (penjamu jama’ah haji di Masjid Haram) dan Imarah (memakmurkan) masjid Haram,
seperti yang dibangga-banggakan sebagian kalangan Quraisy. Allah telah
menetapkan mereka itu la yastawun
(tidak sama) (QS. At Taubah : 19)
Mungkin orang yang
dihatinya tak terdapat jihad memerangi kebathilan dan kekufuran, dapat berjihad
secara terbuka, dengan lisan maupun dengan tangannya? Sebagian masyarakat di
dunia Islam berada dalam tuntutan kondisi jihad lisan. Sementara lainnya sudah
dalam kondisi jihad tangan (qital).
Yang pertama dapat dilihat dalam unjuk rasa, tulisan-tulisan, orasi dan
pengumpulan dana solidaritas dunia Islam (Palestina, Bosnia, Chechnya, Kosovo,
Poso, Ambon, Maluku Utara, dan lainnya). Termasuk sikap belia Melayu yang bergabung dalam ABIM (Angkatan Belia Islam Malaysia) lebih
dari 20 Tahun lalu, mengharamkan minuman ringan asal Amerika yang sudah
merambah sampai ke desa-desa dan dikenal luas. Karena 1 % harga setiap kalengnya akan mengalir ke Tel
Aviv dan pada saatnya menjadi peluru-peluru yang ganas dan tak bersahabat,
bahkan terhadap bayi berumur 2 bulan sekalipun.
Hal yang sama Nampak
pada fatwa-fatwa Dr. Qardhawi dan sebelumnya, pada doktrin ekonomi ummat Imam
al Banna. Jauh beberapa abad sebelum ini Syaikh Izzudin bin Abdus Salam telah
mengeluarkan fatwa yang tegas tentang jual beli tanah dan senjata kepada musuh
ummat.
Kalau ada hadiah bagi
kelompok ilmiah remaja, mestinya anak-anak Palestina tak patut dilewatkan.
Betapa berjasanya para remaja itu kepada para borju Arab, lantara dengan cerdas
mampu menjadikan kaleng Coca-cola dan Pepsi yang mungkin tak pernah mereka
nikmati, sebagai kifarat dosa para
peminum Arab atau dunia beradab lainnya, dengan mengisinya menjadi “coctai”. Dan hari-hari Palestina pun
menghangat dengan pesta baru dan Molotov Coctail yang pasti tak sedahsyat TNT,
tapi mampu menyulut ledakan semangat dunia tertindas untuk tegar menantang
kepongahan imperialis modern.
Kerusakan di tubuh
bangsa-bangsa bermula dari busuk dikepalanya, Posisi penentu arah dan
perjalanan bangsa tak mungkin dibiarkan ditangan para penipu, perampok dan
tengkulak. Penyelamatannya demi mayoritas tak berdaya dan mengembalikan hak
kepada empunya adalah bagian bagian dari hak. Seseorang mungkin merasa telah
berdakwah, padahal ia hanya sampai pada perbincangan dan pergunjingan masalah
yang sudah diketahui umum. Ia baru jadi simpul emosi bersama dan penyuara
keresahan masyarakat terbuang.
Sedikit yang sadar
uang Rp. 1.000,- yang tak laku untuk semangkuk bakso atau es teller, tetap
berguna untuk membeli beberapa lembar kertas surat dan perangko atau pulsa yang
ditunjukan kepada stasiun kemaksiatan, kebohongan dan kesombongan baik di TV,
radio, Majalah dan surat kabar.
Bila setiap hari
dialog di media cetak dan elektronik direspon para belia yang bergairah dan
redaksi menerima 1000 atau 2000 pucuk surat serta teguran telepon, dakwah ini
menjadi subur dengan kader-kader yang tanggap, sigap dan tidak telmi. Para belia cepat berubah dari
khalayak dungu yang emosional menjadi kader yang efisien dan efektif. Banyak
orang yang tak malu telanjang didepan umum, memasarkan ajaran busuk. Banyak
orang mati dalam tabrakan, tawuran bodoh yang sia-sia, mati tua, mati dalam
maksiat dan narkoba. Siapa yang siap mati dengan cita rasa seni kematian yang
tinggi: syahid di Jalan-Nya? Tanpa rasa sakit kecuali seperti satu kali
sengatan (HR. Tirmidzi, Nasa’i , Ibn Majah & Ibn Hibban) dan sesudah itu
hanya gerbang surga yang membentang?.
Penerbit
Pustaka Da'watuna
Pengarang
Rahmat Abdullah
Yang menjadi salah satu keunggulan dari karya ini, adalah kedalaman reflektifnya. Itu yang membedakannya dengan tulisan-tulisan karya orang lain seputar prinsip tersebut. Dan itulah kekuatannya. Dengan refleksi ini Anda aka diajak merenungkan 10 prinsip-prinsip dakwah itu dalam setting situasi, makna, dan fungsi yang luas. Dan itu pula yang menjadikan kumpulan tulisan ini, meski judulnya untuk kader dakwah tapi layak dibaca oleh siapa saja. Mungkin, sesekali memang terasa agak berat memahami beberapa penggal kalimat. Tetapi justru itu memberi penekanan makna sendiri pada saat Anda mencoba mencernanya kembali.
Pustaka Da'watuna
Pengarang
Rahmat Abdullah
Yang menjadi salah satu keunggulan dari karya ini, adalah kedalaman reflektifnya. Itu yang membedakannya dengan tulisan-tulisan karya orang lain seputar prinsip tersebut. Dan itulah kekuatannya. Dengan refleksi ini Anda aka diajak merenungkan 10 prinsip-prinsip dakwah itu dalam setting situasi, makna, dan fungsi yang luas. Dan itu pula yang menjadikan kumpulan tulisan ini, meski judulnya untuk kader dakwah tapi layak dibaca oleh siapa saja. Mungkin, sesekali memang terasa agak berat memahami beberapa penggal kalimat. Tetapi justru itu memberi penekanan makna sendiri pada saat Anda mencoba mencernanya kembali.
belum punya bukunya?, segera beli, mudah-mudahan masih ada stok, abis buku termasuk dah lama ^^
(and)