Home » » Hamzah Izzulhaq, pemuda dengan omzet 160 juta per bulan di umur 18 tahun.

Hamzah Izzulhaq, pemuda dengan omzet 160 juta per bulan di umur 18 tahun.

Written By Admin on Sabtu, 13 April 2013 | 22.17


 Hamzah Izzulhaq,

Apa yang sudah kamu lakukan di umur 18 tahun mu? Kebanyakan dari kita mungkin masih asik sekolah, hangout bareng teman-teman, pacaran. Tapi lain dengan Hamzah Izzulhaq, dia punya kesibukan lain: Mengurus bisnis-bisnisnya yang bernilai ratusan juta. Ya pemuda pemenang Ciputra Young Entrepreneur ini memang memiliki kehidupan agak lain dari kebanyakan orang Indonesia kebanyakan.

Hamzah tidak ingat kapan mulai bertama berdagang. Yang jelas, petualangan bisnis ratusan juta dia dimulai dari berjualan buku sekolah dan pulsa sejak masa awal SMA-nya. Bisnis yang cukup lazim dilakukan anak sekolah sebenarnya. Walaupun begitu, keuletan Hamzah membuat dia mendapatkan keuntungan bersih Rp 950.000 per semester.Sukses dan memegang cukup banyak uang, Hamzah mencoba untuk ekspansi ke bisnis lain.

Namun, bukan pebisnis namanya kalau tidak pernah merasakan kegagalan dan belajar darinya. Pendapatan Hamzah dari penjualan buku dan pulsa yang selama ini dia tabung, digunakan untuk membuka konter pulsa. Hamzah lalu mencoba untuk naik level, bisnis-bisnis yang sebelumnya dia eksekusi sendiri seluruhnya kini mulai didelegasikan. Sebagaimana percobaan pertama yang biasanya gagal. Konter pulsa tersebut bangkrut karena penjaga konter yang ternyata nakal. Di sisi lain manajemen keuangan yang kurang ketat.

Kegagalan kadang memang datang beruntun. Butuh mental baja agar seorang pengusaha bisa terus bangkit. Kali ini bisnis rintisan yang gagal adalah bisnis percetakan pin. Melihat peluang di acara dan organisasi SMA waktu itu, Hamzah memberanikan diri untuk  membeli mesin pin dan mengoperasikannya sendirian.

Berpengalaman menjualkan sesuatu, orderan pin memang banyak datang, tapi ternyata mengoperasikan mesin pin butuh keahlian tersendiri. Pin yang dicetak banyak yang gagal, dan mesinnya malah rusak. Hamzah sadar bahwa beberapa hal memang harus diserahkan pada ahlinya.

Petualangan bisnisnya tidak berhenti di sini. Mengikuti kompetisi bisnis, Hamzah membuka sebuah gerai ayam goreng. Semua segala aspek dari bisnis tersebut sudah dipastikan berjalan dengan baik. Hal yang akhirnya membuat gerai tersebut bangkrut adalah kurang sabar dalam menilai ramainya suatu daerah. Hamzah juga belajar bahwa pemilik usaha harus terjun ke lapangan membesarkan bisnis rintisan mereka. Khususnya jika membangun brand baru.

Berbekal pengalaman-pengalaman yang didapat, Hamzah merasa makin matang untuk terus menyelam di dunia bisnis. Seseorang rekan menawarkan franchise bimbel. Sebuah hal yang unik, karena teman sekelas Hamzah saat itu justru masuk bimbel mempersiapkan tes masuk PTN. Hamzah sendiri justru takjub dengan rekannya tersebut. Beliau saat itu sudah memiliki 44 cabang bimbel, dan baru berumur 23 tahun. Hamzah ingin membeli sebuah cabang yang kebetulan dijual. Saat itu, modal dari bisnis jualan snack di SMA-nya hanya 5 juta. Sedangkan harga cabang tersebut 175 juta. Bukan pengusaha sukses kalau menyerah mencari jalan keluar. Hamzah berhasil melobi ayahnya untuk meminjamkan uang 70 juta, dan pemilik cabang bimbel tersebut untuk membayar sisa 100 juta di belakang dengan sistem cicil.

Di bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan lulusnya Hamzah dari SMA, Hamzah sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah siswa yang diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung bersih 180 juta per semester. Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan. Hamzah melirik bisnis sofabed. Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga bulan dia beli dan dia kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat Hamzah bisa mengantongi omzet 160 juta perbulan.

Demikian sedikit rangkuman dari cerita perjalanan bisnis Hamzah. Banyak pelajaran yang bisa diambil langsung dari menyimak cerita di atas. Namun Hamzah sendiri mengatakan ada 4 hal penting yang mempercepat jalan bisnisnya sebagai pengusaha pemula.

1) Bergabung di komunitas pengusaha.
Bagi Hamzah, siapa kita bisa dilihat dari tempat kita berada. Komunitas juga bisa jadi tempat mencari mentor dan peluang-peluang bisnis. Salah satu faktor kesuksesan Sandiaga Uno mungkin adalah karena dekat dengan anak pemilik Astra. Chairul Tanjung dekat dengan Salim group. Tawaran franchise bimbel juga bisa datang karena Hamzah dan rekannya bergabung rajin mengikuti pertemuan Community of Motivator and Entrepreneur.

2) Hindari membangun brand dan sistem dari nol.
Banyak kegagalan pebisnis muda adalah karena terlalu berani memulai mengembangkan brand baru, sistem baru. Hal ini sebenarnya hal yang amat sulit dan membutuhkan jam terbang tinggi. Gerai ayam goreng dan beberapa bisnis Hamzah sebelum franchise bimbel juga gagal dikarenakan hal ini. Franchise bimbel dan sofabed, dua sumber uang Hamzah sekarang ini adalah bisnis yang tidak dimulai dari nol. Pengusaha pemula memang tidak perlu selalu membeli brand matang lewat franchise atau akuisisi, tapi setidaknya mulailah bisnis yang sistemnya sudah terbukti bekerja.

3) Sedikit teori, langsung aksi.
Nasihat ini agak lain dengan nasihat di atas yang cenderung ke arah hati-hati. Bagi Hamzah, salah satu keunggulan dia dibanding orang lain saat memulai jadi pengusaha adalah kemampuan untuk langsung beraksi. Dengan cepat beraksi, kita cepat mempelajari pola, dan menguasai bidang tersebut. Banyak hal hanya bisa dipelajari dengan langsung dilakukan. Dan memang harus selalu siap dengan resiko kegagalan.
Bukannya teori-teori itu buruk. Hamzah sendiri tidak punya sedikitpun keturunan pengusaha. Dorongan-dorongan bisnis didapatnya dari buku-buku dan seminar-seminar yang dia ikuti. Namun saat yang lain biasanya semangatnya berhenti usai seminar bubar, Hamzah nekat langsung terjun ke lapangan. Tidak harus langsung yang besar, cukup lakukan yang bisa dijangkau saat itu. Sebagaimana bisnis pulsa yang dimulai Hamzah sejak kelas satu SMA. Kebiasaan ini tetap dijaga Hamzah sampai saat ini. Selesai baca buku properti, Hamzah langsung mencoba mencari dan menawar properti. Meskipun akhirnya ditipu. Selesai baca buku tentang investasi emas, Hamzah langsung ke Antam membeli emas.

4) Perbaiki hubungan dengan Tuhan dan orang tua.
Hal ini mungkin personal, tapi Hamzah sendiri telah membuktikan bahwa dengan menjaga hubungan dengan Tuhan dan orang tua tetap dekat, menjalankan bisnis jadi lebih tentram. Jika Hamzah bukan anak yang berbakti, tentu tidak bisa Hamzah meminjam dana 70 juta ayahnya yang sebelumnya untuk membeli mobil.

ref :startupbisnis.com
Share this article :
0 Comments
Tweets
Komentar

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Support : Copyright © 2011. DPC PKS BATANGHARI LAMPUNG TIMUR - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger