Memahami politik sebagaimana sendi kehidupan lain yang tak boleh tuna nilai, maka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sejak berdiri menegaskan identitas sebagai partai dakwah, terus berupaya menyelaraskan perintah langit sebagai laku yang aplikatif.
Di tengah arus sekularisasi, memahami politik dengan pemaknaan yang sangat duniawi bahkan distigmakan penuh cela, tentu bukan hal yang mudah membawa perintah ilahiyyah dalam aplikasi politik. Tetapi perintah Allah SWT untuk berlaku adil bahkan terhadap musuh, mengasihi yang fakir, bekerja keras menyejahterakan masyarakat, bekerja sama dalam kebaikan, dll, adalah perintah yang tak bisa ditawar dan justru harus melekat dalam kehidupan berpolitik.
Artinya berpolitik dalam bingkai ilahiyyah memang tampak berat, tapi bukan tak mungkin untuk dilakukan.
Demikian antara lain yang mengemuka dalam Mabit ‘Ilmiyyah Muwajihhin (Penceramah) se-Lampung yang diselenggarakan Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Lampung Sabtu malam (23/03/2013) di Media Room DPW PKS Lampung.
Beranjak dari pembahasan “Siayasah Syar’iyyah” karangan Imam Ibnu Taymiyyah, taujih mabit yang diselenggarakan dengan seluruhnya berbahasa pengantar Arab ini diikuti oleh 20 orang peserta se-Lampung. Hadir sebagai muwajjih antara lain Dr. Nadir Syah, Ust. Hafi Suyanto, Lc., dan Ust. Tri Mulyono, Lc. []
sumber : http://www.pkslampung.org/
