Presiden PKS Anis Matta bersama KH Maksum dan Ketum DPW PKS Jatim |
BONDOWOSO - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta
mengajak segenap komponen umat menjadikan Indonesia benar-benar sebagai
"Big Brother" dunia Islam internasional.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengajak segenap
komponen umat menjadikan Indonesia benar-benar sebagai "Big Brother"
dunia Islam internasional.
Anis menegaskan hal itu dalam Dialog Kebangsaan di Pondok Pesantren
Al-Ishlah di Dadapan, Bondowoso, Jawa Timur, Senin, 2 September 2013.
Hadir pengasuh pesantren yang berdiri pada 1970 KH Maksum dan kalangan
tokoh masyarakat dan ribuan peserta yang memadati ruang acara di
Bondowoso serta beberapa pengurus teras DPP PKS.
"Negara kita tercinta memiliki semua potensi untuk menjadi panutan Islam
internasional. Mari kita pelihara dan kembangkan semua potensi yang
ada," ajak Presiden PKS.
Potensi dimaksud, papar Anis lagi, kekayaan etnis dalam negara kesatuan
yang kuat karena ditopang oleh Pancasila yang mempersatukan pandangan
ideologi di tengah masyarakat. Indonesia adalah negara berpenduduk
Muslim terbesar di dunia.
Ditambahkan, Indonesia juga memiliki banyak tokoh bangsa kaliber dunia.
Belum lagi tokoh muda cemerlang dan sumber daya manusia (SDM) unggul di
berbagai bidang, termasuk di antaranya penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).
"Tidak ada alasan bagi bangsa besar ini untuk tidak menjalankan peran
lebih kuat dan intens di pentas internasional. Indonesia harus lebih
aktif tampil menjadi solusi atas permasalahan Islam internasional
khususnya, untuk membangun peradaban dunia yang maju bagi semua," papar
Anis.
Anis juga berpendapat, salah satu cara untuk menampilkan Indonesia
sebagai "saudara tua" yang semakin maju dimaksud, yakni dengan
menjadikan kota-kota besar provinsi sebagai "magnet" keunggulan dan
kemajuan.
Dalam beberapa kesempatan, orang nomor satu di partai bernomor pilih 3
ini menyebut Bandung sebagai kota yang berpeluang besar tampil di arena
internasional. Karenanya, dia berharap banyak kepada Ridwan Kamil yang
tidak lama lagi dilantik menjadi Walikota Bandung.
"Bandung, misalnya, memiliki sumber daya besar menjadi kota kreatif
terunggul di Asia, bahkan dunia. Di bawah kepemimpinan Kang Ridwan dan
Kang Aher (Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan), kita berharap akan lahir
banyak karya monumental di sana," ungkap Anis seraya menambahkan hal
yang sama di Surabaya dan Jawa Timur.
Langkah selanjutnya, para tokoh umat perlu benar-benar menjadi jurubicara yang baik bagi Islam di Indonesia.
KH Maksum dalam Dialog Kebangsaan menyebut Presiden PKS Anis Matta lebih
pantas dipandang sebagai kiai daripada tokoh partai politik. Anas,
katanya, memiliki kualifikasi dan kapasitas sebagai kiai.
Pesantren Al-Ishlah dari tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga
perguruan tinggi memiliki tak kurang seribu anak didik. Pesantren ini
diasuh 400 lebih tenaga pengajar. (pm/nabawia.com)