Ponpes Kramat Pasuruan Terima baik Anis Matta
Silaturahim presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta di Jawa
Timur berlanjut ke Pasuruan. Setelah sebelumnya melakukan kunjungan ke
berbagai pesantren di jawa timur seperti di pesantren tebu ireng Jombang
yang didirikan pendiri NU khadrotusyaih KH. Hasyim Asy'ari, Pesantren
Bumi Sholawat KH. Ali Mashuri, dan dibeberapa pesantren lainnya. Anis
Matta yang ditemani oleh beberapa orang pengurus DPP dan Pengurus DPW
PKS Jawa Timur kali ini menginjakkan kaki di pondok pesantren (ponpes)
Kramat (Bani Thoyib), Pasuruan, (Rabu 5/6/13).
Anis Matta yang tiba pukul 15,00 disambut oleh arak-arakan santri yang
melantunkan shalawat badar dengan diiringi oleh permainan hadrah.
Sementara itu, di depan pendopo, Gus Asror dan Gus tayyib selaku
pimpinan ponpes Kramat diiringi ratusan santri beserta masyarakat
sekitar menyambut kehadiran mantan wakil ketua DPR RI ini dengan suka
cita.
Shalawat dan Hadrah menyambut rombongan Anis Matta |
Gus Asror, yang juga anggota dewan dari PKS, menerima kedatanganan Anis
Matta dan rombongan didalam kediamannya. Gus Asror menyampaikan sangat
tersanjung atas kunjungan presiden PKS di Pondoknya. "Kami menyambut
baik kedatangan presiden PKS, dan melayaninya sebagaimana seorang tamu,"
ujar keponakan dari KH Abdul Karim.
Selain itu, Anis Matta juga menyempatkan memberi tausiyah dan berdialog
dengan 350 lebih para kiai, tokoh masyarakat dan beberapa kepala desa
serta masyarakat sekitar di pendopo rumah Gus Asror. Salah seorang
masyarakat yang ikut berdialog menyampaikan, bahwa sejak kenal dengan
PKS, dia sudah tidak mau lagi menerima money politik. “Saya dulu
memiilih karena ada yang memberi saya uang. Namun saya sadar, bahwa saya
sedang dibohongi.” ujarnya.
Kunjungan Anis Matta dalam rangka bersilaturahim dengan para ulama dan
tokoh yang ada di Pasuruan ini sempat diwarnai insiden kecil. Saat
rombongan meninggalkan pesantren dan mulai memasuki bus, tiba-tiba ada
dua orang yang membentangkan tulisan dari papan triplek ( ditulis dengan
kapur tulis) yang isinya "pesantren kramat tolak pks".
Awalnya gus asrori tidak mengetahui hal tersebut, tetapi setelah
mendapatkan kabar dari para santri, dan setelah mengecek langsung ke
lapangan, ternyata dua orang tersebut suruhan salah seorang caleg parpol
lain yang merasa terganggu dengan aktivitas PKS di pesantren kramat
tersebut.
"Saya heran, kok bisa-bisanya ada orang yang mengatasnamakan pesantren
kramat, menolak keberadaan PKS, padahal saya dan kakak saya ( kiai
Thoyyib) adalah pemilik sekaligus pengasuh pesantren kramat tersebut,
dimana sejak tahun 2007 Pesantren ini telah menjadi basis PKS. Dan saya
sendiri adalah anggota DPRD pasuruan dari PKS," tegasnya penuh
keheranan. "Saya berdo'a agar orang yang menfitnah pesantren kramat ini
mendapat hidayah Allah, bahagia hidupnya dan dicintai Allah SWT",
katanya sambil menengadahkan tangan keatas. (*)
Suasana acara silaturahim Anis Matta dengan para Ulama, Kyai dan Tokoh Masyarakat |