Kalau mengamati komposisi pemilih partai-partai dari sisi pendidikan maka ada 3 partai yang ekstrim dalam komposisi pemilihnya.
Ramping, Ideal dan Gemuk: Komposisi pemilih |
Dari grafis terlihat ada partai ramping, partai ideal dan partai gemuk.
Komposisi pendidikan masyarakat Indonesia terlihat kira2 seperti gambar
tengah. Maka partai yang memiliki komposisi pemilih seperti gambar
tengah bisa dikatakan partai ideal. Dan partai itu adalah Golkar.
Golkar berbakat juara
Dari komposisi ini Golkar memang yang paling ideal. Mungkin karena
partai yang berusia paling tua dan kadernya sudah ada disemua lapisan
sehingga komposisi pemilih mirip dengan komposisi penduduk Indonesia.
Dari sisi ini kematangan Golkar tidak perlu diragukan lagi. Selain itu
aspek positif yang dimiliki oleh Golkar adalah ketidak pedulian
pemilihnya terhadap perilaku korup dari para pengurus dan kader2nya yang
menjadi pejabat publik. Dalam jangka pendek, sangat menguntungkan
karena tidak ada kekhawatiran adanya tsunami seperti Demokrat. Namun
dalam jangka panjang Golkar perlu melakukan upaya pembersihan dalam
internal partai. Kalau tidak Golkar hanya menunggu waktu, hanya
memperlambat kehancuran.
PDIP partai gagal
Bisa dikatakan PDIP itu partai yang gemuk. Sifat partai ini seperti
balon. Jika besar maka pada giliran berikutnya akan mengecil lagi. Sebab
lapisan intelektual yang ada pada PDIP sangat tipis. Ketika mendapatkan
kepercayaan untuk memimpin maka tidak ada kader yang cukup kuat untuk
memegang kepercayaan itu. Kalau golkar lebih karena cacat moral tetapi
PDIP karena tidak adanya sumberdaya yang kapabel. Salah satu solusinya
adalah memasukkan kader2 potensial dari sisi intelektual langsung
nangkring diatas. Kasus pramono Anung itu menunjukkan seperti itu. Dari
satu sisi memang Pramono cs akan menebalkan lapisan intelektual di PDIP
tetapi dilain sisi akan menyebabkan jenjang karir di PDIP menjadi
terganggu. Yang sangat loyal justru tidak naik-naik karena masalah
kapasitas, sedangkan yang naik adalah yang punya kapasitas tetapi
loyalitas ada yang meragukan.
PKS si langsing
PKS adalah partai langsing atau ramping karena jumlah intelektualnya
sangat tebal, bahkan dibandingkan dengan Golkar sekalipun.Namun demikian
kebawahnya tidak terlalu banyak. Fenomena partai kader sekali. Seperti
orang yang ahli dalam menyetir mobil tapi susah mendapatkan SIM. Dari
sisi kesiapan jika mendapat kepercayaan masyarakat memang sangat siap,
masalahnya apakah masyarakat tahu bahwa PKS adalah termasuk yang paling
siap ? Saya mengusulkan PKS tetap menjaga kualitas kader, karena akan
diperlukan jika nanti PKS dapat suara besar (menang). Tapi dalam jangka
pendek harus ditempuh cara-cara untuk berkomunikasi dengan masyarakat
menggunakan bahasa2 sederhana. Mereka2 yang di pedesaan atau kaum miskin
kota perlu didekati. Dengan jumlah kader militant yang demikian banyak
saya fikir tidak akan kesulitan bagi PKS jika melakukan edukasi kepada
masyarakat dengan tingkat pendidikan rendah.
Dari tiga partai itu saya tetap sangat berharap kepada PKS karena
kemampuan memimpin ada, peluang untuk besar juga ada. Hanya satu yang
masih menjadi pertanyaan, cukup kuatkah usaha2 kader2 untuk melakukan
komunikasi dengan masyarakat luas yang terutama berpendidikan rendah
(maksimal lulus SMP)? Kalau melihat getolnya PKS membela petani dan
peternak seharusnya peluang itu cukup besar. Toh masyarakat yang belum
menentukan akan memilih partai apa masih cukup besar: 33%.
Apa arti 33% itu ?
Kalau kader PKS bertemu dengan 3 orang, 1 diantaranya belum menentukan
memilih partai apa. Mengapa tidak mulai sekarang kader2 itu menyapa
saudara sebangsanya?
Coba kita buat hitung-hitungan sederhana: Kader PKS jumlahnya katakan 1 juta.
Setiap kader setiap hari menyapa dan mengajak berbincang2 2 orang yang
belum pernah diajak ngomong tentang PKS sebelumnya. Kejadian itu bisa
terjadi saat naik kereta api ketika berangkat/pulang kerja. Dipasar saat
berbelanja. Ngomong sejenak dengan tetangga. Telepon saudara yang
jarang ketemu dsb. Suatu yang sangat mudah dan masuk akal.
Katakan peluang berhasil meyakinkan 30%. Jadi dalam 10 hari ada 2 orang
baru yang bergabung dengan PKS per kader. Jika seseorang disapa oleh
kader dan kemungkinan disapa oleh kader lain peluangnya 10% (1 dari 10
orang yang disapa seorang kader pernah disapa oleh kader lain) maka bisa
kita buat grafiknya sebagai berikut.
Grafik Pemilih PKS per 10 hari |
Cukup fantastic! Pada saat pemilu nanti (9 April 2014) pemilih
yang berkomitmen untuk memilih PKS mencapai 19,5 juta. Kalau ditambah
kader yang berjumlah 1 juta dan pemilih diperkirakan berjumlah 100 juta
maka PKS kurang lebih mendapat 20%. Sudah cukup untuk mendapat predikat
juara. Tidak hanya 3 besar, tapi 1 besar. []
*http://politik.kompasiana.com/2013/03/16/strategi-menggandakan-suara-pks-berhasilkah--537653.html